Kamis, 24 Maret 2016

TUGAS PRAKTIKUM KELAS IX SMPN 1 PASONGSONGAN

Edit Posted by with No comments
Tugas Praktikum Kelas IX 

Sebagai Berikut : 1 . Bahasa Indonesia : Membuat Telur Asin Dan Menulis bahan2 dan alat Yang di                                            perlukan
                           2 . IPA : Membuat makanan Dan minuman buatan SIswa
                           3 .Batul Quran : Membaca Al Quran dan Menghafal Surat2 Pendek
                           4 .PENJASKES : Menendang Bola pada Target Yg Di Tetapkan
                           5 .Bahasa Inggris ; Berpidato Di Depan kelas Dengan Berbahasa Inggris
                           6 .TIK : Membuat BLOG Dan Memodifikasi Blog Dengan Indah Atau Bagus
                         

Tempat Dugem Di Surabaya

Edit Posted by with No comments

Tempat-tempat dugem di Surabaya



1. Club Deluxe [Tunjungan Center]
Jalan Tunjungan 3 Lantai 4

Didominasi kalangan mapan dan matang usia. Sering mendatangkan artis-artis ibukota yang juga sudah mapan, terkenal, tapi sudah merosot di industri rekaman. Tergolong kelab legendaris di kota pahlawan.

2. Tavern [Hotel Hyatt]
Jalan Basuki Rahmat 124-128

Berkelas, pengunjung rata-rata profesional/eksekutif muda. Selalu ada band yang dikontrak main dalam jangka panjang.

3. Hugo's Cafe [Hotel Sheraton]
Jalan Embong Malang 25-31



Pengelolanya sangat kreatif merancang event. Dus, selalu ada kemasan baru, gregetnya terasa banget. Pengunjung didominasi usia muda, di bawah 24, tapi banyak juga pengusaha mapan berjiwa muda gabung di Hugo's. Musik sangat dinamis, berkelas.

4. Vertical Six Club [Hotel JW Marriott]
Jalan Embong Malang 85-89

Berkelas, layaknya hotel berbintang. Pengunjung bervariasi: profesional muda, pebisnis, tetamu hotel, ekspatriat. Musiknya standar lah.

5. Colors Pub
Jalan Sumatera 81

Didesain sebagai tempat hiburan anak-anak muda, ya, di bawah 24 tahunlah. Corak musiknya ya rancak, dinamis, Top 40. Didukung Radio Colors FM, pub ini sering mendatangkan artis/band terkenal. Sayangnya, tempat kurang luas, terutama ketika ada konser band papan atas. Terima kasih atas layanan yang bagus dari public relations untuk kalangan media.

6. Kowloon Palace [Plaza Surabaya]
Jalan Pemuda 31-37



Didominasi kalangan pengusaha mapan, kebanyakan Tionghoa, tajirlah. Sajian musiknya variatif, dengan menu makanan istimewa, tapi tentu saja harganya pun istimewa pula. Selalu ramai dalam kondisi apa pun. Ciamik soro, Rek!!!

7. Qemi Club [Hotel Elmi]
Jalan Panglima Sudirman 42-44

Rata-rata pengunjung usia matang, mapan ekonomi, suka bicara politik dan omong-omong kosong. Maka, lagu-lagu lawas laku keras. Termasuk kelab tua di Surabaya. "Kalau mau entertain rekanan, beta ajak ke Qemi. Mesti cocok," kata kenalan saya orang Maluku.


8. Bill Belle Lounge [Hotel Garden Palace]
Jalan Yos Sudarso 11



Aha, yang ini cocok untuk mereka-mereka yang suka dansa segala jenis. Mau latihan dansa, di sini tempatnya. Pengunjung rata-rata usia mapan dan tajir pula. Yang menarik, band anak-anak Indonesia Timur paling disukai karena dianggap paling paham irama dansa, khususnya waltz.

"Siapa bilang pelaut mata keranjang, kapal bastom lapas tali lapas cinta..," begitu antara lain lagu pop Manado yang disuka di Bill Belle. Lagu-lagu ala Indonesia Timur dapat tempat di sini. Ayo, badansa sampe li pu pinggang patah! Ihik.. ihiiiik... ihiiiik!


9. Desperado's
Jalan Mayjen Sungkono

Tempat hiburan di Hotel Shangri-La, didominasi orang mapan usia dan dompet. Ekspatriat paling banyak dijumpai di sini. Musiknya bervarisi, Top 40 juga disuka. Kadang-kadang ada band bagus dari luar kota dikontrak main jangka panjang. Makanan-minuman wuenak tenan, tapi siapkan duit lebih banyak lah.

10. Station Discotheque
Plaza Tunjungan II
Jalan Tunjungan

Sejak dulu dikenal sebagai ajangnya penggila disko di Jawa Timur. Sebelum masuk, pemanasan dulu, lemaskan otot, siap duit.. dan ihiiik-ihiiik-ihiiik.... Ditanggung cepat kurus bagi yang perutnya buncit.

11. RedBoxx
Pakuwon Trade Center #16

Tempat baru seiring berdirinya PTC di kawasan Surabaya Barat. Kelas menengah atas, elit, mapan. Sediakan uang cukup.

12. Vista Sidewalk Cafe
Hotel Garden, Jalan Pemuda 2



Ini paling saya suka. Kafe di pinggir jalan raya, alam terbuka, spesial musik jazz. Bekerja sama dengan HM Sampoerna, manajemen hotel sengaja menghadirkan jazz, musik yang tidak umum. Ada beberapa band jazz baik pemula maupun kawakan menemani pengunjung setiap malam. Selalu ada event bulanan dengan mendatangkan penyanyi/pemusik jazz terkenal di tanah air. Moga-moga awet karena jazz bukanlah musik gampang simak.

13. Drago La Brasserie
Mex Building, Jalan Pregolan 1-5

Ini juga tempat baru. Pengunjung rata-rata pengusaha mapan, eksekutif papan atas, ekspat, yang ingin melemaskan saraf setelah kerja keras siang hari.

14. Meteor One Stop Entertainment
Jalan Arjuna



Tempat yang lumayan baru, tapi sangat terkenal karena sering masuk koran. Bercita-cita menjadi pusat hiburan malam utama di Surabaya. Rata-rata pengunjung usia mapan, duitnya pun mantap.

15. D'Boss Club
Jalan Kedungdoro 34-45

Kelab lama dengan suasana khas. Sering mendatangkan artis-artis ternama. Punya kastamer fanatik yang setia ke sana bertahun-tahun. Maka, pengunjung muka baru, apalagi yang penampilannya biasa-biasa, langsung ketahuan. Ihiiik-ihiiikkk....

16. Studio East
Jalan Simpang Dukuh 38

Ini juga tempat hiburan lama, diskotek lawas yang masih bertahan. Punya konsumen setia. Pengunjung bervariasi mulai remaja sampai usia mapan.

17. Cangkir Cafe
Jalan Sriwijaya [belakang BCA Darmo]

Sama dengan Colors, didesain sebagai tempat dugem anak-anak muda. Awalnya bernama Cangkir Sawunggaling, tapi manajemennya tak bertahan lama. Setelah jadi Cangkir Cafe, pengunjungnya stabil sampai sekarang. Mau lihat gaya anak muda Surabaya, silakan mampir di sini. Musik dinamis, tarif terjangkau.

18. LCC Club
Jalan Kedungdoro

Kelab lama untuk orang-orang mapan. Juga sering mendatangkan artis-artis papan atas dari Jakarta. Punya member fanatik.

19. RASA SAYANG HERO
Jalan Raya Naglik 17

Khas kafe dangdut. Ada orkes dangdut, beberapa penyanyi sintal, menor, goyangan berani. Harga terjangkau, maksudnya harga makanan dan minuman. Ihiiik-ihiiik-ihiiik...

20. RASA SAYANG BAMBOODEN
Jalan Diponegoro 219

Idem.

21. RASA SAYANG BRAVO HOUSE
Jalan Demak 279B

Idem.

22. RASA SAYANG VERANZA
Jalan Mayjen Sungkono 180

Idem.

23. RASA SAYANG THR
Jalan Wijaya Kusuma

Idem.

24. My Way
Jalan Tidar

Pengunjung rata-rata usia mapan, kerja mantap, suka musik rock klasik. Pengelola menghadirkan band-band yang pernah ngetop pada 1980-an dan 1990-an. Ada interaksi antara penonton--yang sangat gila musik, kritis, tahu banyak tentang musik--dengan musisi. Karena itu, pengunjungnya rata-rata penggemar band-band itu. Shadow Band, misalnya, ke mana-mana selalu diikuti belasan penggemar classic rock. Mereka punya semacam komunitas informal.

25. TRS (Taman Remaja Surabaya)
Jalan Kusuma Bangsa



Selalu ramai dengan sajian dangdut live. Penyanyi-penyanyi dangdut Jawa Timur yang belum ngetop biasanya mengawali karier di sini dengan bayaran murah. Untuk nambah jam terbanglah. Kalau sudah mulai "kelihatan", pedangdut-pedangdut itu mulai muncul di televisi lokal hingga nasional. Ramai kayak pasar malam. Murah meriah, kelas ekonomi.

Oh ya, di TRS juga ada Waria Show. Kabaret dan hiburan yang dibawakan komunitas waria Surabaya. Para waria ini ternyata punya bakat di entertainment. Kalau gabung di Waria Show, rada waspadalah karena teman-teman bencong itu dari sononya memang agresif. Ihiiik-ihiiik-ihiiik....

26. Flamingo
Jalan Gentengkali



Termasuk tempat hiburan lama yang masih awet. Pengunjungnya usia mapan dan sangat setia.


27. Four play di Sutos (Surabaya Town Square)
Jalan HR Muhammad.

Tempat hiburan baru karena Sutos sendiri pusat belanja baru.

28. 360' di Royal Plaza
Jalan Ahmad Yani.

Juga tempat hiburan baru. Royal Plaza, meski tergolong baru, langsung menyedot pengunjung karena lokasinya strategis. Jadi jujugan penduduk di kawasan Surabaya Selatan, Sidoarjo, Krian, hingga Mojokerto.

29. Mystique di MEX Building Lantai 5
Jalan Pregolan 1-5



Ini juga pusat rekreasi baru di Kota Surabaya. Lokasinya strategis di jantung kota.

30. Eclectic di Sutos
Jalan HR Muhammad.

Tempat hiburan baru. Sutos ini dulunya lahan kosong, alang-alang, tak terurus di pinggiran kota. Seiring pertumbuhan Surabaya Barat, yang berkembang menjadi kawasan permukiman kelas elite, muncul berbagai pusat belanja dan hiburan baru.

31. Blowfish di MEX Building Lantai 7
Jalan Pregolan 1-5

Ini juga tempat rekreasi anyar.

Edit Posted by with No comments
SEJARAH DUGEM
Kultur disko/clubbing lahir pada akhir dekade 80-an di Eropa. Budaya clubbing baru ini
mulai mewabah ke seluruh dunia. Amerika Serikat tampaknya kurang menyambut musik
ini dan tetap setia dengan band rock kuno, grunge, rap, R&B, serta hip-hop. Namun musik
house serasa menemukan rumah baru di Indonesia. Kecenderungan masyarakat
Indonesia ke arah hedonisme komunal, serta ikatan batin dengan Belanda berkat masa
penjajahan (yang melahirkan hubungan dengan pusat produksi obat terlarang di
Amsterdam) menjadi penyebabnya. Sekitar tahun 1995, muncullah summer of love ala
Batavia. Negara ini dibanjiri oleh pil-pil setan, dan klub-klub yang sebelumnya lebih kalem
dipenuhi oleh orang-orang teler dan kegirangan, yang menikmati musik baru ini.
Semuanya ini terjadi sebelum krismon, di mana Soeharto masih berkuasa dan Indonesia
masih merupakan “Macan Asia”. Tempat klub-klub ini menghasilkan rupiah yang
berlimpah, dan tempat-tempat hiburan yang lebih mewah dibangun.
PENDAPAT SEBAGIAN ORANG TENTANG KEBIASAN DUGEM
Dugem merupakan gaya hidup instan yang cuma menawarkan kesenangan
semu. Belum lagi, aneka 'jebakan' yang ada di sana.
Pernah denger istilah dugem, kan? Saat ini, memang tak sedikit anak muda yang
keranjingan dugem (dunia gemerlap malam) atau istilah lainnya dulalip (dunia
kelap kelip malam). Dugem atau dulalip adalah kebiasaan sebagian anak muda
perkotaan yang, meminjam kata-kata pakar bisnis terkemuka, Pak Rhenald Kasali,
high maintenance. Mereka, rata-rata berasal dari keluarga berada, dan gemar
mengikuti berbagai tren gaya hidup yang lagi hot.
Entah sejak kapan istilah dugem atau dulalip mulai populer di kancah gaul anakanak
muda kota besar. Tapi bagi mereka, dugem merupakan alternatif untuk
mengisi waktu di akhir pekan. Biasanya sih, mereka itu nongkrong di kafe,
dengerin musik di pub, nyanyi di rumah karaoke, joget di diskotek atau jalan-jalan
keliling kota lalu nongkrong di tempat tertentu hingga menjelang pagi.
Kalau diamati, penampilan anak-anak yang suka dugem juga sangat khas. Mereka
itu suka dandan modis, gemar begadang, punya bahasa pergaulan sendiri, dan
tidak keberatan merogoh koceknya (hingga berapa pun) demi membayar cover
charge (tarif masuk) dan makanan yang mereka nikmati di tempat clubbing
(begitu mereka menyebut aktivitas kumpul-kumpul di tempat hiburan malam).
Kalau ditanya alasan mereka dugem, jawabannya macem-macem. Ada yang
beralasan untuk melepas stres, ada pula yang ingin mencari kesenangan atau
refreshing di akhir pekan. Tak sedikit pula yang dugem dengan alasan untuk
melepaskan tekanan atau kepenatan di rumah. Malah, ada juga yang dugem
lantaran mengaku sudah hobi berat.